Efisiensi dan Muli Udik (Mudik)

Oleh La Ode Muhammad Fathun

SEKILASSULTRA.COM, JAKARTA –Kebijakan Presiden Prabowo tentang efisiensi membawa dampak positif dan negatif bagi keberlangsungan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Bagi negara adanya efisiensi ini dapat menambah pendapatan negara hingga 300 T yang bisa digunakan pada area prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini tentunya akan menimbulkan banyak pro dan kontra tergantung sudut pandang yang dipersepsikan oleh masing-masing orang.

Tulisan ini bertujuan untuk mengkorelasikan antara kebijakan efisiensi dan tradisi masyarakat Indonesia yang dikenal dengan istilah Muli Udik alias Mudik.

Mengapa kebijakan efisiensi ini juga mempengaruhi alternatif masyarakat dalam memilih kendaraan mudiknya untuk berkunjung ke kampung halaman masing-masing.

La Ode Muhammad Fathun berargumen bahwa kebijakan efisiensi ini juga berpengaruh pada pendapatan sosial ekonomi masyarakat sehingga pilihan alternatif dalam mudik lebih banyak diarahkan pada jalur darat dan laut. mengapa itu bisa terjadi, karena masyarakat mempertimbangkan harga dan kondisi ekonomi yang saat ini tidak sestabil seperti tahun lalu. Dan kebijakan efaiensi menambah pendapatan masyarakat harus puas memilih jalur laut dan darat.

Pelayaran Nasional Indonesia ( Pelni) sebagai Alternatif Mudik

Pilihan jalur mudik banyak diarahkan pada jalur laut. Mengapa karena selama ini jalur darat menimbulkan kemacetan yang luar biasa. Bahkan implikasi dari macet ini hingga sering terjadi kecelakaan dan bahkan korban meninggal. Sekalipun jalur darat banyak menyediakan bus gratis untuk mudik khususnya ke arah pulau Jawa namun kemacetan setiap tahun yang terjadi membuat alternatif ini bukan satu-satunya pilihan rasional.

Sehingga PT pelni merupakan salah satu Badan Udaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan jalur mudik melalui jalur laut, PT Pelni juga menyediakan alternatif tiket gratis secara terbatas kepada masyarakat yang memenuhi persyaratan. Tentunya kebijakan Pelni ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat di saat ekonomi belum stabil hingga saat ini, Ungkap Fathun.

Pelayaran melalui Pelni sebenarnya bisa dikatakan sebagai alternatif dan rasional bagi mereka yang merantau ke pulau Jawa dan Jakarta. Karena jalur kapal Pelni bisa berlabuh disejumlah pelabuhan-pelabuhan kunci yang terhubung dengan pusat kota-kota yang menjadi tujuan mudik. Tetapi Penggunaan Pelni lebih banyak digunakan oleh para perantau yang berasal dari Papua, Ambon, Sulawesi dan sejumlah pulau yang mengarah ke bagian Timur Indonesia.

Mengapa alternatif Pelni ini sangat penting ? karena;

  1. Jika kita ambil jalur pusat kota seperti Jakarta, Surabaya dan Makassar yang menjadi pusat pelabuhan transit maka akan sangat jauh jaraknya menggunakan alternatif bus dan pesawat untuk sampai ke pulau-pulau seperti Buton, Ambon, hingga Papua. Selain itu alternatif harga juga akan sangat membuat kantong masyarakat semakin terkuras. Jika kita memisalkan saja dari Jakarta ke Papua bisa mencapai harga 5-6 juta jika menggunakan pesewat langsung;
  2. Harga yang relatif lebih murah, sebab jika menggunakan pesawat saja dari Jakarta ke Sulawesi seperti Kendari atau Buton maka harga tiket pesawat bisa mencapai 2 juta lebih/orang, kondisi ini belum menghitung jumlah anggota keluarga, sehingga jumlah pendapatan yang dikeluarkan akan lebih banyak;
  3. Dengan menggunakan kapal Pelni para penumpang akan saling mengenal dan mendapatkan pengalaman baru. Kenapa? karena mereka akan bertemu orang-orang dari ujung timur Indonesia yang mungkin selama ini tidak pernah dijumpai. Dengan bertemu mereka bisa saling berbagi cerita baik tentang kondisi geografi yang jauh dari pusat rantau hingga berbagi soal budaya dan pengalaman kerja di negeri rantau. Mungkin sebagian kita tidak akan pernah tahu wilayah seperti Namlea, Bitung, Biak, Manokwari dan pulau-pulau lainya yang menujukan khasnya kepulauan Indonesia
  4. Dengan berlayar menggunakan kapal Pelni akan menunjukan bahwa sejak dulu kita adalah bangsa maritim yang mengarungi laut untuk mencari kehidupan baru. Laut sudah menjadi bagian dari kehidupan orang timur sehingga pilihan menggunakan Pelni adalah rasional dari sisi harga, budaya dan alam pengalaman. Dengan saling berbagi ini akan membuat keindahan akan khasnya Indonesia yang ada di kawasan timur yang selama ini tidak terjangkau oleh orang-orang kota. Bahkan dengan saling berbagi ini membuat shering budaya bisa terjadi karena keindahan Indonesia selain dari sisi geografis sebagai negara kepulauan juga keindahan akan keanekaragaman budaya;
  5. Dengan berlayar menggunakan kapal Pelni kita juga akan tahu bahwa salah satu alternatif mengkoneksikan Indonesia dari Barat ke Timur adalah dengan kapal laut. Karena tidak semua barang dan jasa bisa menggunakan pesawat atau jalur darat. Dengan menggunakan kapal laut kita bisa membawa barang dengan jumlah yang banyak yang jika menggunakan bus atau peswat akan membuat harga mudik kita semakin tidak efisien.

Dari sinilah semakin jelas bahwa Indonesia memiliki sejumlah pusat-pusat pelabuhan kunci yang sejak dulu menjadi pusat perdagangan Internasional. Namun, pengelolaan yang dilakukan belum optimal sehingga koneksi antar pulau ini belum bisa menjadikan sebuah keuntungan yang maksimal. Dahulu ada kebijakan poros maritim dunia di era Jokowi namun kebijakan ini tidak lagi ada keberlanjutan. Akibatnya laut tidak lagi menjadi sejarah kekuatan nasional kita.Tetapi laut hanyalah sebuah perbatasan geografis yang belum terkelola dengan baik sebagai salah satu sumber pendapatan negara.

Oleh sebab itu, dengan adanya kebijakan efisiensi ini harus difikirkan kembali tentang relisasi anggaran tersebut. Karena banyak sekali masyarakat yang terdampak akibat adanya kebijakan tersebut, Kata Fathun.

Implikasinya pilihan jalur mudik pun di arahkan pada modal transportasi yang terjangkau dan efisien secara ekonomis. Dan selain itu perlu juga kiranya PT pelni meningkatkan pelayanannya sehingga masyarakat semakin suka dan memilih Pelni sebagai jalur transportasi utama yang nyaman dan aman untuk mudik. Apalagi mereka yang yang merantau kepulau Jawa dan Jakarta yang tentunya jika dibandingkan menggunakan altenatif jalur pesawat maka uang yang harus dikeluarkan akan sangat banyak.

You cannot copy the content of this page