Sekilassultra.com, Kendari – Lukman Abunawas, kandidat yang paling dinginkan jadi Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk periode 2024-2029. Hal itu terlihat dari gambaran Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Survei LSI yang diambil pada periode 24 April sampai dengan 1 Mei 2024 lalu, menunjukkan dominasi Lukman Abunawas saat diadu pada simulasi tiga kandidat Calon Gubernur Sultra.
Simulasi tiga kandidat pertama, Lukman Abunawas mendapat survei tertinggi dengan elektabilitas 28,9 persen, disusul Andi Sumangerukka 25,6 persen, dan Kerry Saiful Konggoasa 20,2 persen, tidak tahu dan tidak jawab (TT/TJ) 25,3 persen.
Simulasi kedua, Lukman Abunawas kembali berada diposisi pertama, dengan elektabilitas 29,8 persen, Andi Sumangerukka 25,4 persen, dan Ridwan Bae 24,5 persen, TT/TJ 20,3 persen.
Selanjutnya, simulasi ketiga, dengan calon kandidat yang berbeda, lagi-lagi Lukman Abunawas menempati posisi pertama dengan elektabilitas 30,9 persen, Andi Sumangerukka 26,3 persen, Tina Nur Alam 21,9 persen, dan TT/TJ 20,9 persen.
Dalam survei ini, LSI mengurucutkan dalam simulasi dua kandidat. Simulasi dua kandidat pertama, Lukman Abunawas dan Andi Sumangerukka diadu. Hasilnya, elektabilitas Lukman Abunawas tertinggi 40,0 persen, dan Andi Sumangerukka 30,5 persen, serta TT/TJ 29,4 persen.
Disimulasi kedua, Lukman Abunawas menempati posisi pertama 41,0 persen, dan Kerry Saiful Konggoasa 25,8 persen, dan TT/TJ 33,2 persen. Berikutnya, simulasi ketiga, Lukman Abunawas tetap berada diperingkat teratas dengan raihan elektabilitas 42,6 persen, Ridwan Bae 30,6 persen, dan TT/TJ 26,9 persen.
Terkahir, pada simulasi Lukman Abunawas dan Tina Nur Alam, sesuai hasil potret LSI, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu, tetap berada dipuncak dengan elektabilitas 41,4 persen, Tina Nur Alam 29,8 persen, dan TT/TJ 28,8 persen.
Dalam hasil pemotretan elektoral para kandidat ini, LSI mengambil dari 800 responden dengan menggunakan metode multistage yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota se-Sultra, dengan margin eror 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.