Pemilu 2024: Saatnya Pemuda Dan Masyarakat Dapil ll Kabupaten Muna Berbenah Menyongsong Harapan Baru.

Kergam: Yoghy Ketua Konsersium Pemuda Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara

Sekilassultra.com, Muna – Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.

Itulah sepotong pidato dari sang proklamator Indonesia yang juga merupakan presiden pertama yakni bapak Ir. Soekarno yang begitu terkenal dan menjadi spirit semangat kebangsaan,menggambarkan betapa hebat dan strategisnya peran pemuda dalam membangun bangsa dan negaranya.

Pun begitu pula dalam berdemokrasi, eksistensi anak muda adalah cerminan regenerasi sebab tanpa generasi muda kehidupan berbangsa dan bernegara tak akan berarti.

Sebagai sarana berdemokrasi, sebentar lagi masyarakat akan menghadapi gelaran pemilihan umum pada 2024 mendatang. Hari pemungutan suara itu dihelat bersamaan dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) serta Pemilu Legislatif (Pileg) untuk memilih anggota DPR RI, anggota DPRD provinsi, anggota DPRD kabupaten/kota,dan anggota DPD RI.

Sementara, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk memilih gubernur, bupati, dan wali kota diselenggarakan serentak di seluruh daerah pada 27 November 2024 .

“Tentu semua lapisan elemen masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi, tidak terkecuali generasi muda. Apalagi, populasi pemuda tercatat lumayan besar, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024, jumlahnya mencapai 204.807.222 pemilih”.

Dan berdasarkan hasil rekapitulasi DPT, mayoritas pemilih 2024 didominasi dari kelompok generasi Z dan milenial.

Artinya, pemilih usia muda besar dan menjadi kelompok yang berpotensi memengaruhi atau menentukan arah bangsa dan daerah kedepanya, ujar Yogi selaku Ketua umum konsersium pemuda kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna.

Berangkat dari itu, Yoghy mengajak sejumlah elemen, yakni warga muda dan masyarakat luas Kabupaten Muna terkhusus untuk daerah pemilihan (Dapil) ll Kabupaten Muna yang meliputi Kecamatan Napabalano 12.199 penduduk, Lasalepa 11.900, dan Towea 5.279 dengan total penduduk 29.378 penduduk. Tentunya untuk lebih menumbuhkan antusiasme agar terlibat aktif dalam hajatan demokrasi pertiap 5 tahunya itu.

Jika kita melihat fenomena sosial akhir-akhir ini, jejak pendapat atau responden dalam menilai dan berpendapat tentang seputar pemilu dan demokrasi. Mayoritas responden itu lahir dari kalangan anak muda tentu dengan rentang usia 17-30 tahun yang tergolong sebagai pengguna aktif media sosial yang tersebar di 38 provinsi seluruh Indonesia.

Profesi respondennya beragam, mulai mahasiswa atau pelajar, karyawan, kaum rakyat miskin kota, sisanya akademisi, dan lainnya, bahkan ada yang tidak bekerja.

Dari fenomena tersebut, setidaknya kita perlu berbangga diri sebagai pemuda ternyata masih ada harapan, bahwa masih ada sejumlah kalangan muda yang memiliki kepedulian terhadap keberlangsungan proses demokrasi yang sehat dan berkualitas, ungkap Yoghy.

Beberapa dekade terakhir terkhusus sebagai masyarakat wilayah dapil ll secara gamblang tentu dapat kita berpikir dan menilai lebih jauh tentang kinerja dari wakil legislatif kita yang kemudian kita kembangkan menjadi satu evaluasi pembelajaran bersama agar kedepannya kita lebih memilih secara selektif dengan pertimbangan yang mendalam untuk representasi harapan kita sebagai masyarakat kedepanya.

Perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang tinggal menghitung bulan. Masyarakat umum terkhusus masyarakat kabupaten Muna wilayah dapil ll harus bersiap membekali diri dengan wawasan politik agar pesta demokrasi berjalan baik dan berkualitas.

Tentu saya sebagi salah satu pemuda kecamatan Lasalepa saya menaruh harapan besar kepada generasi muda milenial dan masyarakat agar berpartisipasi dalam pemilihan umum dengan suka cita.Maka kita perlu wawasan yang cukup sebagai bekal dalam menentukan pilihan kedepannya.

Pemilih yang cerdas adalah pemilih yang memiliki pemahaman yang paripurna dan objektif. Baik dari segi pengetahuan politik dan serta aktif mencari tahu program setiap bakal calon. Pemilih yang cerdas juga memahami dinamika sosial di daerahnya sendiri, maupun tingkat nasional. Dari situlah, kemudian lahir sebuah istilah bahwa pemilih yang cerdas akan memilih calon yang tepat.

Kita sebagai kalangan milenial dan sebagai pemilih pada umumnya jangan terpancing dengan hal yang bersifat sentimen. Tetapi kita harus kemudian fokus dengan argumen dan gagasan. Jadi kalau kita fokus sama argumen dan gagasan, kita justru semakin berkolaborasi karena ingin memberikan yang terbaik bagi bangsa dan daerah.

Pesta demokrasi pemilu 2024 mendatang tentu itu merupakan harapan baru untuk kita masyarakat Lasalepa, Napabalano, dan kecamatan Towea yang merupakan daerah pemilihan Dapil ll. Kita harus memastikan diri kita sebagi pemuda agar mejadi pelopor pemilih cerdas untuk masyarakat.

Kali ini kita harus lebih bijak memilih dan memilah calon legislatif atau anggota DPRD Kabupaten Muna dapil II dengan melihat karya-karya nyata dan Track record para caleg dapil II.

Memang tentu pada sisi lain kita menginginkan agar yang menjadi anggota DPRD kita di dapil ll kabupaten Muna adalah putra-putri lokal dari kecamatan Lasalepa, Napabalano dan Towea. Sebab, tentu mereka lebih paham tentang dinamika sosial dan spektrum harapan masyarakat di banding mereka para caleg dari kampung lain yang hanya dengan kepentinganya dan meteri yang mereka andalkan untuk mendalang suara mereka datang mencalonkan diri di wilayah dapil ll.

Tetapi, bersamaan dengan itu yang perlu menjadi orientasi dalam menentukan pilihan adalah tentang sebuah gagasan, kepedulian,dan memiliki produk-produk gagasan yang visioner untuk kedepannya.

Kita tinggal melihat saja di antara banyaknya calon DPRD kabupaten Muna dapil ll siapa yang kira-kira yang memiliki jiwa dan karakter tersebut.

Masa depan bangsa sejatinya terletak di gengaman generasi muda sehingga penguatan generasi muda dalam berbagai aspek perlu dilakukan,termasuk kesadaran berdemokrasi dan politik.

Antusiasme generasi muda terhadap pesta demokrasi pun perlu dikuatkan, disertai penguatan wawasan, intelektual, dan keilmuan agar menjadi pemilih yang rasional sekaligus cerdas serta menjadi icon untuk pemili cerdas di kalangan masyarakat, tutupnya (Adm)

Editor: SD1991