Sekilassultra.com, Kendari – Cabang Olahraga (Cabor) Petanque Sulawesi Tenggara (Sultra) soroti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sultra lantaran tak mendapat biaya operasional Pra-PON 2023 di Bali.
Akibatnya, sejumlah atlet Cabor Petanque atau permainan bola besi gagal mengikuti Pra-PON. Meski ada sebagian atlet yang mengikuti agenda tersebut, tapi kabarnya mereka menggunakan dana pribadi, tanpa sokongan dana sepeser pun dari KONI Sultra.
Menanggapi hal itu, Sekertaris Bidang Kerjasama Antar Lembaga KONI Sultra, Budi Amin angkat bicaranya. Kata Budi, anggaran operasional yang disoal sebenarnya bukan karena KONI enggan untuk memberikan biaya kepada atlet. anggaran operasional atlet itu tidak serta merta keluar begitu saja.
“Ada beberapa proses yang harus dipenuhi oleh setiap cabor yang akan mengikuti ivent. Yang mana, setiap penanggung jawab cabor mesti mengajukan proposal pendanaan terlebih dahulu, guna membiayai segala kebutuhan selama mengikuti ivent seperti Pra PON ataupun PON,” kata Budi Amin.
Budi menambahkan, Proposal yang diajukan kemudian akan melalui proses verifikasi yang khusus ditugaskan KONI Sultra. Kemudian nantinya akan melihat objektifitas cabor tersebut apakah berpotensi mendulang emas atau tidak, tanpa mendiskreditkan cabor lain tentunya.
“Namun prinsipnya semua cabor yang terdaftar di KONI Sultra mendapat perlakuan yang sama, Cabor Petanque ini sudah mengajukan proposal”, terangnya.
Menyoal ada atlet yang berangkat ke Bali mengikuti Pra PON dengan membiayai diri sendiri, itu bukan kesalahan dari KONI Sultra. Sebab, menurut dia, sampai detik ini anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) belum turun ke kas KONI Sultra.
Lanjut Direktur Eksekutif Kadin Sultra itu menegaskan, pihaknya saat ini masih menunggu dana hibah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 Pemprov Sultra cair. Sehingga ia memastikan, KONI Sultra tidak membeda-bedakan antara cabor satu dan cabor lainnya. Jika dana sudah itu ada, pihaknya pasti akan menyalurkan sesuai peruntukannya.
“Belum ada dana turun dari Pemprov, kita masih tunggu. Dan proposal yang masuk sementara diverifikasi termaksud Cabor Petanque, karena lagi tunggu dana. Biar juga sudah diverifikasi kalau tidak ada dana kita mau apa. Makanya kita minta setiap cabor untuk berinisiatif pakai dana sendiri dulu, nanti akan diganti setelah uang cair”, pungkasnya.