Korpus FL2MI Sesalkan Kinerja Polisi Bubarkan Aksi Demo di Wilayah UHO Kendari Gunakan Gas Air Mata

Sekilassultra.com, Kendari – Kordinator pusat Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) mendesak Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) untuk mengevaluasi kinerja Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra) beserta jajarannya atas pembubaran aksi demonstrasi menggunakan gas air mata di wilayah kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

“Kampus UHO Kendari bukan tempat teroris tapi tempat menimba ilmu pengetahuan. Tindakan represif gas air mata yang di lakukan oleh pihak kepolisian pada Senin, 12 Juni 2023 di dalam kampus UHO Kendari, kami menilai bentuk penindasan yang tidak sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kapolri,” kata Korpus FL2MI, Hervin.

Hervin bilang, tugas pokok Kepolisian adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

“Namun faktanya kemarin, seluruh area depan kampus UHO Kendari dipenuhi dengan gas air mata oleh aparat kepolisian,“ ucap Hervin.

Gemuru tembakan gas air mata terdengar di mana-mana, sejumlah warga yang ikut menyaksikan, beberapa dari mereka pingsan, serta mahasiswa yang beraktivitas di sekitaran kampus tak mampu membendung rasa perih yang mengenai mata hingga harus dievakuasi.

Olehnya itu, Korpus FL2MI itu menyayangkan kelalaian pihak kepolisian, dalam hal menggunakan mobil water cannon untuk membubarkan pendemo yang berujung anarkis. Dan gas air mata yang di gunakan ditembakan kepada mahasiswa yang sedang melakukan aktivitas akademik dalam kampus UHO Kendari.

“Mirisnya tabung gas air mata yang di gunakan untuk membubarkan massa telah kadaluarsa, before Maret 2022 yang lalu.  Hal ini bisa mengakibatkan luka bakar, gejala asma, kejang, kebutaan, hingga meningkatkan risiko keguguran bagi masyarakat disekitaran kampus,” ungkap Hervin.

Pengurus pusat FL2MI mendesak Kapolri untuk segera mencopot Kapolda Sultra karena atas tindakan tersebut dianggap tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai pengaman dan pengayom masyarakat yang berada-beda apalagi sampai melakukan serangan gas air mata dalam kampus.

Kaporlesta Kendari, Kombes Pol Muhammad Eka Faturrahman mengatakan, keputusan untuk membubarkan massa pengunjuk rasa tersebut sudah sesuai dengan ketentuan. Sebab, aksi tersebut mengganggu ketertiban umum dan aktivitas masyarakat.

“Kami terpaksa membubarkan massa karena sudah menimbulkan kemacetan panjang akibat memblokade jalan. Tindakan kami ini sudah sesuai dengan ketentuan,” kata Kombes Pol Eka.

Sebelumnya aparat kepolisian memberikan pengawalan dan pengamanan terkait aksi tersebut. Namun karena sudah melanggar aturan, sehingga pihaknya terpaksa meminta massa untuk membubarkan diri.

“Kami sudah imbau, silahkan menyampaikan aspirasi dan mengemukakan pendapat dengan tertib tanpa mengganggu aktivitas masyarakat. Namun imbauan kami tidak diindahkan,” ungkapnya.

Eks Dir Narkoba Polda Sultra itu menambahkan, terkait adanya tudingan aparat Kepolisian melakukan tindakan represif dan menyerang lingkungan Kampus UHO, dia membantahnya.

“Kami tegaskan tidak ada penyerangan lingkungan kampus. Yang ada justru personel Kepolisian yang melakukan pengamanan mendapat serangan dari dalam kampus oleh sekelompok orang memakai topeng,” ucapnya.

Dia juga menduga, aksi unjuk rasa yang digelar oleh massa pada siang kemarin di pertigaan Kampus UHO telah disusupi oleh oknum tidak bertanggung jawab. Sebab, awalnya hanya aksi damai namun adanya orang yang jadi provokator sehingga terjadinya keributan.

“Kami identifikasi pecahnya aksi demo ini karena adanya penyusup di dalamnya yang sengaja ingin membenturkan massa dengan aparat Kepolisian,” kata Faturrahman.

Terkait hal itu, Faturrahman mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dengan adanya isu hoaks yang dapat memicu terjadinya gangguan keamanan di Kota Kendari.

“Kami harap masyarakat tidak terpancing terhadap isu yang ingin mencoba menggiring aksi Unras siang tadi ke arah negatif. Kita minta seluruh masyarakat menahan diri,” tutupnya.

You cannot copy the content of this page