Demo Jemput Paksa AAA Disebut Berbau Politik, Apakah Aksi Laporan Istri ASR Pesanan?

Saat sekelompok mahasiswa yang menamai dirinya Lembaga Kajian dan Edukasi Hukum (LKEH) Sultra di Polresta Kendari melakukan aksi pada Jumat, 24 Maret 2023 lalu.

SultraLight.Net – Aksi Demonstrasi mendesak Polresta Kendari untuk menindaklanjuti kasus laporan Komisaris PT Kabaena Kromit Pratama (KKP), Arnita Nila Hapsari diduga ditunggangi oleh orang yang berkepentingan menjatuhkan Ketua DPD Gerindra Sultra, Andi Ady Aksar.

Hal tersebut disampaikan Ketua Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat (AMM) Sultra, Ibrahim saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa aksi demo yang memalukan dipertontonkan sekelompok mahasiswa yang menamai dirinya Lembaga Kajian dan Edukasi Hukum (LKEH) Sultra di Polresta Kendari pada Jumat, 24 Maret 2023 lalu.

Pasalnya ada beberapa fakta yang menunjukkan aksi tersebut tergesa-gesa dan mendadak karena diduga ditunggangi.

“Pertama soal surat pemberitahuan aksi dimasukkan satu hari sebelum aksi yang aturannyakan seharusnya 3×24 Jam. Itu dipastikan demonya mendadak karena aksinya tiba masa, tiba akal,” katanya.

Lebih memalukan lagi, lanjut Ibrahim, pendemo tidak mengerti substansi dari kasus laporan Istri Mayor Jenderal TNI (Purn.) Andi Sumangerukka (ASR) itu, karena saat ditanyakan terkait nama pelapor, pihak LKEH Sultra tidak tahu menahu.

“Kan lucu kamu demo, tapi kamu tidak tahu kasusnya, dan kami duga teman-teman LKEH Sultra di tunggangi oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Ketua Gerindra,” prediksinya.

Apalagi santeran isu pergantian Ketua DPD Gerindra Sultra yang dijabat oleh terlapor dalam kasus ini beredar luas, karena untuk kepentingan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 nanti.

Karena diketahui Partai Gerindra merupakan salah satu Partai terbesar di Sultra yang sangat bisa mengusung Calon Kepala Daerah 2024 nanti.

“Menjadi Ketua Partai saat ini menjadi incaran semua orang terkhusus mereka yang mau mencalonkan sebagai Calon Gubernur 2024 nanti jadi segala macam cara dilakukan, dan dapat saya katakan demonya itu berbau politik,” tutupnya Ibrahim.

Menyikapi adanya demo yang ditunggai dan mengusik Ketua DPD Gerindra Sultra, AAA, Kader muda Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ardan Setyadi membela Ketua Partai Gerindra Sultra dan turut menyayangkan sikap pragmatis sekelompok pemuda yang terkesan memaksakan aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.

Ardan yang juga merupakan alumni sekolah Kader Gerindra Hambalang, menilai proses dan cara-cara oknum tertentu dalam membangun opini negatif publik sangat tidak patut untuk diteladani oleh para pemuda karna sangat menciderai semangat pemuda yang senantiasa melawan ketertindasan dan kezaliman.

“Kami juga meminta kepada oknum yang menjadi desain aksi demo itu agar bisa bercermin karena masih banyak cara sehat yang bisa dilakukan tanpa harus menjatuhkan dengan cara-cara yang licik. Mumpung ini bulan penuh ampunan yah bertobatlah,” katanya.

Ardan juga mengingatkan pesan Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad agar seluruh Kader bersatu melawan siapa saja yang mengganggu dan mengusik Panglima Prabowo Subianto di Sultra yaitu AAA.

“Tegas Pimpinan tertinggi Gerindra sudah sampaikan, lawan siapa saja yang mengganggu Ketua DPD Gerindra Sultra, dan kami tidak akan tinggal diam,” tegasnya.